Teknologi Robot dalam pembelajaran dapat diklasifikasi ke dalam tiga fungsi yang berbeda, yaitu 1. Teknik Robotik sebagai materi pelajaran di mana siswa belajar rekayasa robotik, 2. Robot sebagai inovasi teknologi yang terus berkembang, banyak dilakukan oleh saintis robotik, 3. Robot digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru, di mana robot dimanfaatkan untuk menunjang peningkatan kompetensi, seperti; berpikir kritis, komputasi (logis, sistematis), dan kreativitas. Meskipun tidak dirancang sebagai media pembelajaran, namun robot dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

Dalam disiplin ilmu Teknologi Pembelajaran, seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran yang dirancang (by design) ataupun media yang tidak dirancang untuk pembelajaran namun dapat digunakan sebagai media pembelajaran (by utilization). Jadi, selain sebagai materi pelajaran, sesungguhnya robot juga dapat berfungsi sebagai media pembelajaran yang menarik dan menumbuhkan minat siswa. Teknologi robotik memiliki potensi untuk menumbuhkan berbagai kompetensi yang diperlukan oleh siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Sebagai subjek (materi) pembelajaran, teknologi robot merupakan bagian dari kurikulum yang dipelajari oleh siswa khususnya SMK Jurusan Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi. Pada jurusan ini, robotic merupakan salah satu materi yang masuk dalam kurikulum. Sedangkan bagi siswa lainnya, baik SMK maupun SMA bahkan SMP, robotik merupakan bidang keterampilan yang cukup diminati.

Perkembangan teknologi robotik sangat mengagumkan. Produk teknologi robotik tersedia semakin banyak dan bervariasi mulai dari robot yang paling sederhana sampai dengan yang  paling canggih. Sehingga robot dapat sesuai dengan berbagai kebutuhan peminatan. Terdapat sejumlah produk robotik yang sudah jadi sehingga siswa tinggal memainkannya saja, ada juga robot yang perlu dirakit dan dimodifikasi, bahkan tersedia komponen-komponen robot yang dapat dipilih sesuai dengan rancangan robot yang dikehendaki. Dengan begitu, robot memiliki daya adaptasi yang tinggi untuk menyesuaikan dengan tingkat peminatan siswa dan tuntutan kurikulum sesuai jenjang pendidikan.

Kebijakan merdeka belajar memberikan keleluasaan kepada guru dan sekolah untuk mengembangkan inovasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum 2022  menekankan pada pembelajaran berbasis proyek,  pendekatan proses, berpusat kepada kebutuhan siswa, serta pengembangan berbagai kompetensi yang diperlukan seperti berpikir kritis, kemampuan berpikir komputasi, pengembangan kreativitas, komunikasi, kolaborasi, serta penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi.

Dengan menghubungkan sejumlah faktor di atas, yakni robot sebagai subjek materi pembelajaran, robot sebagai media pembelajaran, serta tuntutan kompetensi abad 21 sesuai dengan K22, dan kebijakan merdeka belajar, maka robotik dapat dikembangkan sebagai model pembelajaran inovatif di sekolah.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi, dan sistem pendukung (Indrajit, 2021, dari Joyce Wells).

Pengembangan model pembelajaran pada dasarnya adalah sebagai upaya untuk mengoptimalkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, mencapai kompetensi tertentu atau menjawab permasalahan pembelajaran tertentu dengan pola yang mendorong motivasi siswa, proses yang menyenangkan, serta pembelajaran yang bermakna.

Pembelajaran bermakna dapat diartikan sebagai pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan tuntutan kehidupan siswa, baik memberikan bekal kemampuan kecakapan hidup ataupun kemampuan pengembangan diri. Tulisan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan sebuah Rancangan Model Pembelajaran dengan memanfaatkan robot sebagai media pembelajaran yang mudah-mudahan dapat menunjang penerapan Kurikulum 22.